Pages

Sabtu, 14 April 2012

Kenapa Bunda Menangis ?

“Kenapa bunda menangis ?”, Tanya seorang anak kepada ibunya. “ Karena bunda seorang wanita”, jawab dia kepada anaknya yang berusia 12 tahun. “Apa maksud bunda ? Aku tidak mengerti”, kata si anak.

Si ibu tidak meneruskan menjawab pertanyaan, sambil merangkul anaknya ia berkata, “ Kamu tidak akan pernah mengerti sayang, tapi sudahlah bunda tidak apa-apa kok”



Kemudian ketika si anak menjumpai ayahnya, dia mencoba menanyakan kembali kepada ayahnya, dia berkata “ayah mengapa bunda menangis tiba-tiba, kelihatannya tidak ada sebabnya ?”. Ayahnya menjawab “ ayah tidak tahu mengapa, ya…. Memang begitulah semua wanita, suka diam-diam menangis, meskipun tidak ada masalah”, hanya itu yang dapat dikatakan ayahnya si anak termenung !

Anak laki itu tumbuh dan menjadi pemuda, dia tetap bertanya dalam hatinya “Mengapa wanita mudah menangis?”

Akhirnya ia memberanikan diri untuk berdoa secara khusus dan menanyakan hal ini kepada Tuhan setiap malam sebelum tidur.
“Tuhan…,mengapa wanita mudah menangis?”

Suatu hari Tuhan menjawab dalam bentuk “renungan pemikiran” kepada si pemuda :
“ Ketika Aku akan menciptakan wanita, aku telah memutuskan bahwa ia harus menjadi sesuatu yang special. Aku membuat wanita pundaknua kuat dan mampu untuk dapat menanggung beban masalah, Aku membuat pula lengannya mampu lembut untuk memberikan kenikmatan, Aku memberikan ia kekuatan dihatinya untuk memikul penderitaan baik pada saat melahirkan ataupun hingga ia ditolak atau dikecewakan oleh anaknya sendiri.

Aku memberinya ketegaran yang memampukan ia tetap melayani, membimbing dan memperhatikan suaminya, anaknya dan semua yang ada dikeluarganya, meskipun mungkin saat itu ia sangat capai, jenuh dan lelah, maupun dalam keadaan korban disalahkan.

Aku membuat wanita dari tulang rusuk pria untuk melindungi hati suaminya, Aku memberikan kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik tidak akan melukai istrinya, meskipun kadang kekuatannya diuji, ketetapan hatinya untuk tetap bertahan mendampingi keluarganya tidak akan tergoyahkan. Dan untuk semua pekerjaan berat yang ia lakukan, Aku memberika wanita air mata untuk melegakannya untuk tetap bertahan. Air matanya kelak akan digunakan ketika dibutuhkan untuk meredakan keluhannya. Kamu harus mengerti bahwa ia sedang berusah-payah untuk bertahan untuk tetap mencintai kamu..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar