“Kenapa bunda menangis ?”, Tanya seorang anak kepada ibunya. “ Karena
bunda seorang wanita”, jawab dia kepada anaknya yang berusia 12 tahun.
“Apa maksud bunda ? Aku tidak mengerti”, kata si anak.
Si ibu tidak meneruskan menjawab pertanyaan, sambil merangkul anaknya
ia berkata, “ Kamu tidak akan pernah mengerti sayang, tapi sudahlah
bunda tidak apa-apa kok”
Kemudian ketika si anak menjumpai ayahnya, dia mencoba menanyakan
kembali kepada ayahnya, dia berkata “ayah mengapa bunda menangis
tiba-tiba, kelihatannya tidak ada sebabnya ?”. Ayahnya menjawab “ ayah
tidak tahu mengapa, ya…. Memang begitulah semua wanita, suka diam-diam
menangis, meskipun tidak ada masalah”, hanya itu yang dapat dikatakan
ayahnya si anak termenung !
Anak laki itu tumbuh dan menjadi pemuda, dia tetap bertanya dalam hatinya “Mengapa wanita mudah menangis?”
Akhirnya ia memberanikan diri untuk berdoa secara khusus dan menanyakan hal ini kepada Tuhan setiap malam sebelum tidur.
“Tuhan…,mengapa wanita mudah menangis?”
Suatu hari Tuhan menjawab dalam bentuk “renungan pemikiran” kepada si pemuda :
“ Ketika Aku akan menciptakan wanita, aku telah memutuskan bahwa ia
harus menjadi sesuatu yang special. Aku membuat wanita pundaknua kuat
dan mampu untuk dapat menanggung beban masalah, Aku membuat pula
lengannya mampu lembut untuk memberikan kenikmatan, Aku memberikan ia
kekuatan dihatinya untuk memikul penderitaan baik pada saat melahirkan
ataupun hingga ia ditolak atau dikecewakan oleh anaknya sendiri.
Aku memberinya ketegaran yang memampukan ia tetap melayani, membimbing
dan memperhatikan suaminya, anaknya dan semua yang ada dikeluarganya,
meskipun mungkin saat itu ia sangat capai, jenuh dan lelah, maupun dalam
keadaan korban disalahkan.
Aku membuat wanita dari tulang rusuk pria untuk melindungi hati
suaminya, Aku memberikan kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang
suami yang baik tidak akan melukai istrinya, meskipun kadang
kekuatannya diuji, ketetapan hatinya untuk tetap bertahan mendampingi
keluarganya tidak akan tergoyahkan. Dan untuk semua pekerjaan berat
yang ia lakukan, Aku memberika wanita air mata untuk melegakannya untuk
tetap bertahan. Air matanya kelak akan digunakan ketika dibutuhkan
untuk meredakan keluhannya. Kamu harus mengerti bahwa ia sedang
berusah-payah untuk bertahan untuk tetap mencintai kamu..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar